KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 MENGGALA TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Keywords:
Kemampuan Menulis, AnekdotAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep menulis teks anekdot dan beranggapan bahwa teks anekdot merupakan hal yang baru. Kurangnya pengetahuan siswa dalam menuangkan ide dan gagasan ke dalam bentuk teks anekdot. Hal ini mengakibatkan siswa kesulitan dalam menulis teks anekdot. Kurang bervariasinya teknik yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar. Hal ini mengakibatkan kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian kemampuan menulis teks anekdot. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Negeri 3 Menggala. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 101 orang yang tersebar dalam empat kelas yang terdaftar tahun 2021/2022. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel pada penelitian siswa kelas X sebanyak 30 siswa. Data penelitian ini adalah tes unjuk kerja untuk kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan. Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 3 Menggala secara keseluruhan tergolong Lebih dari Cukup (LdC) dengan rata-rata 71 berada pada rentangan 65-75%. Kemampuan menulis teks anekdot dengan teknik pemodelan siswa kelas X SMA Negeri 3 Menggala untuk ketiga indikator adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan siswa menulis struktur teks anekdot untuk indikator orientasi yakni berupa penggambaran bagaimana latar belakang peristiwa terjadi terdapat latar yang lengkap (tempat, waktu, dan suasana) dan sesuai dengan situasi yang diceritakan tergolong baik (B), dengan rata-rata penguasaan siswa 79 berada pada rentangan 76−85%. Kedua, kemampuan siswa menulis struktur teks anekdot untuk indikator krisis yakni berupa permasalahan dengan mengambarkan kritikan dan lucu dalam teks secara lengkap tergolong cukup (C), dengan rata-rata penguasaan siswa 64 berada pada rentangan 56−65%. Ketiga, kemampuan siswa menulis struktur teks anekdot indikator reaksi yakni berupa pengambaran tanggapan dan kesimpulan tergolong Lebih dari Cukup (LdC), dengan rata-rata penguasaan sebesar 69 berada pada rentangan 66−75%.
References
Abdul, Somad, Adi. 2007. Aktif dan kreatif berbahasa Indonesia untuk kelas X SMA/MA.Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.
Agung Gede Suputra. Kemampuan Memproduksi Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bongomeme.
Akhdiah, Sabarti, Maidar G. Arsyad dan Sakura H. Ridwan. 2002. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademi Pressindo
Arikunto, Suharsimi dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: Bumi Aksara.
Haryanti. 2015. “ Peningkatan Kemampuan Menulis tels Anekdot dengan Media Gambar Karikatur pada Siswa Kelas X MAN Purworejo Tapel 2014/2015”. Skripsi Hersulastuti. 2017.
Maya, Agustahnia. 2015. Kemampuan Menulis Teks Anekdot siswa kelas X1 Madrasah Aliyah Negeri Bintan Tahun Peljaran 2014/2015 E-Journal Mayora.
Monica, Rifjiana, Popy. 2015. “ Peningkatan Keterampilan Memproduksi Teks Anekodt Berbentuk Dialog Menggunakan Pendekatan Saintifik dengan Media Audiovisual pada Siswa X TIPK 2 di SMKN 10 Semarang”.
Nur, Rachmawati, Erlin. 2014. “Peningkatan Keterampilan Menulis Anekdot Menggunakan Strategi Genius Learning Untuk Siswa Kelas X Kendaraan Ringan (KR) 3 SMK Negeri 3 Yogyakarta”.UNY. Skripsi Nurudin. 2007. Dasar-dasar penelitian. Malang: UMM Press Rahma,
Sefri, Amir Fuadi dan Andayani. 2016. Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan Manulis Teks Anekdot dengan menggunakan Model Pembelajaran Make A Match pada siswa kelas X SMK Vol 4 No 1: 168-182
Sumarlam, Kundharu Saddhono dan Usdiyanto. 2009. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra Surakarta.